Wisata Religi Makam Syech Maulana Abdullah Sepanjang 7 Meter
Wisata Religi Makam Sepanjang 7 Meter, Syech Maulana Abdullah desa Bodag Kare, Kabupaten Madiun
Dikenal mempunyai alam yang sangat eksotis, Madiun Timur memang sudah bukan rahasia lagi, terutama pada obyek wisatanya. Semua tempat wisata yang ada di daerah tersebut memang seratus persen berbasis pada alam seperti Hutan Pinus Nongko Ijo, Wisata Grape, Selo Gedong dan tempat-tempat lainnya.

Namun siapa tahu jika wilayah yang ada dibagian timur dari Kabupaten Madiun ini juga mempunyai tempat Wisata Religi. Makam Syech Maulana Abdullah, ya, itulah satu-satunya wisata religi yang ada di Madiun Timur, tepatnya ada di desa Bodag Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Untuk menuju makam Syech Maulana selama ini peziarah harus menyusuri medan jalan setapak dengan berjalan kaki kurang lebih sekitar 30 menit. Sebab makam tersebut terletak di tengah hutan. Jarak dari pemukiman warga kurang lebih 1 kilo, dengan akses jalan yang masih berupa tanah dan sebagian batu makadam.
Makam yang mempunyai panjang 7 meter ini pintu masuknya ada di RT 10/03 dusun Bodag. Meski untuk menuju lokasi peziarah harus menempuh perjalanan yang cukup lumayan, namun demikian sepanjang jalan menuju makam peziarah akan disuguhkan dengan pemandangan alam dengan spot yang sangat indah hingga akan membuat lupa rasa capeknya.
Makam Syech Maulana Abdullah selain sering dikunjungi peziarah dari luar daerah juga merupakan aikon desa Bodag. Namun karena kurangnya sentuhan terutama pada akses jalannya, para peziarah banyak yang mengeluhkan jika datang ketempat tersebut.
Menurut salah satu Tokoh Pemuda RT 10, Yoko, makam Syech Maulana Abdullah merupakan salah satu makam bersejarah.
"Banyak orang luar daerah yang sering berkunjung kesini. Bahkan ada yayasan dan pondok pesantren yang sudah mempunyai acara rutin ziarah kesini di setiap bulannya. Ini kami terus kembangkan supaya bisa menjadi wisata unggulan desa, "papar Yoko penuh keyakinan.
Selama ini para peziarah menjadikan makam Syech Maulana Abdullah sebagai refleksi keagungan kepada Sang Pencipta. Sejak di temukannya makam Syech Maulana Abdullah pada 16 Maret 2003 oleh Doni, seorang mahasiswa Unibraw Malang, masyarakat desa setempat melakukan berbagai upaya untuk menjaga dan merawat makam.
Mbah Wagio sang juru kunci makam menuturkan awalnya makam tersebut terbiarkan dan tak terawat, namun setelah di temukan mereka (warga setempat -red) tahu kalau itu makam bersejarah akhirnya warga bergotong-royong untuk membuat akses jalan.
Lebih lanjut Mbah Wagio menambahkan hingga kini sudah banyak para pengunjung dari luar Madiun yang datang untuk berziarah ke makam Syech Maulana Abdullah.
"Biasanya pengunjung akan ramai di kala musim kemarau, karena jalannya lebih mudah untuk di lalui. Musim hujan ya tetap ada tetapi tidak banyak, "papar Sang Juru Kunci. (Pp/gw)
Penulis Dibuat oleh Gemawilis
0 komentar